Kamis, 20 Januari 2011

BAGAI PUNGGUK MEMBENCI BULAN

Hari ini aku akan mengubah pribahasa "bagai pungguk merindukan bulan". Dan aku kan menggantinya dengan "bagai pungguk membenci bulan". Ini bukanlah sifat arogansi ku karena dengan serta merta mengubahnya.

Ini adalah bentuk dari rasa protes ku terhadap seorang wanita manis yang beberapa hari yang lalu aku rindukan. Aku akui, dia sungguh cantik, tapi kelakuan dan tingkah lakunya sangat licik. Aku telah salah mencintainya. Dan aku kecewa karena telah merindukannya.

Beberapa bulan lalu aku sempat mengaguminya bahkan mengatakan cinta mati kepadanya. Mungkin aku terlena dengan keanggunannya. Parasnya membuatku buta pada hal-hal di sekeliling ku.

Cinta mati, adalah cinta yang buat ku mati. Dia dengan perlahan-lahan memudarkan kegagahan ku dengan keegoisannya.

Tak ada sama sekali niat dalam hati ku untuk menyakitinya, tapi dia begitu tega menghinaku. Aku sadar bahw sekarang dia tak begitu mencintaiku.

Aku "bagai pungguk membenci bulan"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar