Kamis, 22 Agustus 2013

GISEL

10 FAKTA ANEH SOAL PAYUDARA

Payudara wanita memang memesona. Namun di balik keindahan itu, ternyata ada fakta aneh tentang payudara. Seperti apa tepatnya? Simak selengkapnya sebagaimana dilansir dari FoxNews berikut ini.

  1.  Bra ukuran besar
    Rata-rata wanita masa kini mengenakan bra berukuran 34DD. Ukuran tersebut lumayan besar dibandingkan dengan rata-rata pembelian bra 20 tahun yang lalu dengan merek yang sama.
  2. Salah ukuran bra
    Meskipun demikian, menurut sebuah data, sekitar 85 persen wanita ternyata mengenakan ukuran bra yang salah. Entah itu terlalu kecil atau malah kebesaran.
  3. Kepuasaan wanita
    Sekitar 70 persen wanita tidak puas dengan ukuran payudara mereka, demikian menurut penelitian dalam International Journal of Sexual Health. Sementara pria? Mereka tidak terlalu memusingkannya.
  4.   Rangsangan payudara
    Sebanyak 82 persen wanita mengaku bisa terangsang jika payudaranya dimainkan. Sementara sisanya menuturkan biasa-biasa saja, demikian menurut penelitian pada tahun 2006 lalu.
  5.  Cedera payudara
    Sangat normal jika wanita mengalami cedera ketika berolahraga. Berdasarkan penelitian dari Inggris, satu dari tiga pelari maraton juga mengalami cedera ketika latihan.
  6.  Gerakan payudara
    Ketika wanita berlari, payudara juga ikut bergerak dan berguncang. Maka dari itu, wanita sangat dianjurkan untuk memakai sport bra ketika berolahraga demi meminimalisir guncangan tersebut.
  7.  Payudara terbesar
    Rekor dunia mencatat bahwa ada wanita dengan payudara terbesar berukuran lingkar dada 177 cm pada tahun 1999. Yang menarik adalah payudara tersebut benar-benar alami dan tidak pernah dioperasi plastik!
  8.  Payudara kiri dan kanan
    Salah satu ukuran payudara biasanya lebih besar. Hal itu merupakan kondisi normal dan tidak perlu dikhawatirkan.
  9.  Implan payudara
    Sampai pada tahun 2012, masih banyak sekali wanita yang melakukan implan payudara demi memperbesar ukurannya. Padahal tidak semua pria suka dengan payudara besar.
  10.  Penemuan bra
    Tahukah Anda, bra ternyata baru diciptakan pada tahun 1914. Mary Phelps Jacob adalah orang yang mematenkan bra untung menunjang payudara wanita.
 Itulah fakta aneh soal payudara. Sebaiknya Anda para wanita menjaga kecantikan payudara dengan cara memakai ukuran bra yang benar!

Senin, 19 Agustus 2013

JAJI MUJAHIDIN / JIPANK AL-BIRUNY / JIE

Jaji Mujahidin atau Jipank Al-Biruny atau Jie (lahir di Tangerang, Banten, 9 Juni 1987) adalah anak tunggal dari pasangan Abdul Rasyid dan Hj. Siti Muroh. Saat ini Jipank sudah menikah dengan Novie Febriani (lahir di Tangerang, Banten 3 Februari 1992) pada 10 Oktober 2011 dan baru dikaruniai seorang putra yang bernama Nizam Luiz (lahir di Tangerang, Banten,16 Maret 2013)

Pendidikan

Jipank pertama kali mengecap pendidikan di Taman Kanak-kanak Nurul Islam (Kampung Rawa Kidang, Desa Buaran Mangga, Kec. Pakuhaji, Kab. Tangerang) pada tahun 1993 lalu melanjutkan ke Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam (Kampung Rawa Kidang, Desa Buaran Mangga, Kec. Pakuhaji, Kab. Tangerang) pada 1994 sampai 2000. Dan kemudian kembali melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam (Kampung Rawa Kidang, Desa Buaran Mangga, Kec. Pakuhaji, Kab. Tangerang) di tahun 2000 sampai 2003, lalu Jipank melanjutkan sekolah di Madrasah Aliyah Nurul Falah (Sangiang, Kec. Periuk Kota Tangerang). Dan karena alasan biaya, Jipank tidak bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Pekerjaan

Jipank mengawali masa kerjanya pada industri di sekitar kawasan perindustrian Kota Tangerang. Berikut adalah perusahaan-perusahaan tersebut:
  1. PT. Perfecta Nusa (2006)
  2. PT. Kencana Gemilang / Miyako (2007)
  3. PT. Pilar Makmur Utama (2008, 2011, 2012)
  4. PT. Yuti Indonesia (2009)
  5. PT. Strong Indonesia (2010)
  6. PT. Araputra Fortuna Perkasa (2013)

LIRIK LAGU D'CONTRAST - TETAP BERTAHAN

Sudah lupakan semua Cerita tentang kita Semua yang pernah ada Kini tak lagi bahagia Sudah lupakan saja Cerita tentang cinta Yang mungkin semua telah usai Dan mungkin semua berakhir Akankah tercipta kebahagiaan Dan haruskah diriku tetap bartahan

LIRIK LAGU D'CONTRAST - SALAHKAH

Ku tak pernah bisa Melupakanmu, walau sesaat Ku tak pernah bisa Meninggalkanmu untuk selamanya Kau yang selalu ada Dalam hatiku, dalam hidupku Kau yang selalu hadir Dalam tidurku dalam mimpiku Salahkah diriku mencintaimu? Salahkah diriku menyayangimu?

LIRIK LAGU D'CONTRAST - HILANG

Namamu yang selalu terkenang Khayal hatikupun terbang Suaramu yang selalu terngiang Dan belahan hatipun hilang Senyummu yang selalu terbayang Gelisah hatikupun datang Tawamu yang selalu ceriakan Jiwa hatikupun renungkan Kau telah pergi Kau telah jauh Kau telah hilang Tinggalkan aku..... Hilang memang hilang memang Kau telah menghilang Kenang selalu ku kenang ku hanya mengenang Hilang memang hilang memang Kekasihku sayang Kenang selalu ku kenang Kini tinggal kenangan

ALASAN TV LOKAL HANYA MENYIARKAN 2 PERTANDINGAN LIGA INGGRIS DALAM SEMINGGU

Menurut Bos MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, hak siar Premier League yang harga asal nya 39 juta dollar untuk 3 tahun, naik drastis menjadi 90 juta dollar. Hak siar Premier League dijual dengan sistem Lelang dengan tawaran awal 90 juta dollar. Dengan harga yang tinggi setinggi itu tidak mungkin dicapai oleh stasiun tv swasta nasional. Meskipun telah ditambah oleh dana Sponsor, mereka tetaplah merugi meskipun acara Premier League tetap sukses. Pada akhirnya hal ini dimanfaatkan oleh TV berbayar, ‪#‎OrangeTV‬, yang mempunyai dana berlebih, untuk mengambil hak siar Premier League Secara esklusif. Supaya tidak membuat kecewa pecinta BPL, maka Orange Tv memberi jatah satu pertandingan untuk INDOSIAR dan SCTV setiap minggunya. Dan sepertinya kedua stasiun Tv swasta tersebut tidak memiliki kuasa untuk Memilih pertandingan mana yang akan disiarkan. Dari sinilah kenapa tidak ada stasiun Tv swasta yang menyiarkan secara penuh Premier League. Sudah JELAS kan sekarang ? Masih tetap mau PROTES ke Indosiar & SCTV ?

LIRIK LAGU D'CONTRAST - MEMILIKIMU

Kau yang selalu ada dalam hatiku Kau yang selalu ada dalam mimpiku Yang takkan pernah lepas dariku Yang takkan pernah hilang dariku Aku yang selalu merindukanmu Aku yang selalu menyayangimu Disetiap saat, disetiap waktu Disetiap malam hariku.... Kasih berikan aku belai kasih sayangmu Kasih biarkanlah aku (menjagamu) Kasih berikan akupeluk erat tubuhmu Kasih biarkanlah aku (memilikimu)

LIRIK LAGU D'CONTRAST - DON'T LET ME GO

I never to thinking in my head that I was not everything for you You hope to me that i must to go away but I think that's impossible........ imposible 3X I dont will to stopping it Cause i want to staying here Until you that to understand me And so please let me to here To loving you forever And so please now you dont let me go And please now you dont let me go.........

D'CONTRAST BAND

MASA KECIL

TAMAN LAUT

NEW SUPERMAN

Minggu, 18 Agustus 2013

DARI RIHANU ALIFA UNTUK USTADZ SOLMED

Kepada Yth : Ustaz Solmed Ustaz Solmed yang terhormat, saya adalah salah satu TKI Hong Kong yang terluka dengan pernyataan ustaz di twitter yang mencurigai kami (TKI Hong Kong) sebagai jaringan dari komunis. Saya (masih) memaklumi jika ustaz memasang tarif saat diundang untuk berceramah. Itu hak ustaz. Pun, saya juga mengerti jika ustaz membela diri ketika ustaz dituding menaikkan tarif saat diminta ceramah di Hong Kong, terlepas dari benar atau tidaknya argumen yang ustad sampaikan. Namun, ketika ustad “berkicau” di twitter dengan menyatakan kecurigaan bahwa TKI Hong Kong merupakan bagian dari jaringan komunis, maka saya sebagai bagian dari TKI Hong Kong merasa terluka, teriris hati saya mendengar hal ini. Saya suka menulis, saya menyampaikan hal ini melalui tulisan dan mem-broadcastnya di sosmed bukan untuk mencari sensasi, apalagi popularitas. Ini adalah suara hati saya. Sedih tak terkira saya melihat seorang ustad “memerangi” saudara seagamanya dengan bersenjatakan media. Miris, melihat dan mendengar pemberitaan beberapa media yang menurunkan berita timpang (tidak balance, hanya memaparkan berita dari pihak ustad Solmed, tidak berusaha melakukan cross check dengan pihak EO di Hong Kong). Secara pribadi, saya tidak ada dendam dengan ustad. Saya pertama kali melihat ustazmelalui tayangan sinetron di televisi (saya lupa judulnya). Tayangan itu saya saksikan melalui internet. Saya bukan pecinta sinetron, hanya saja saya tertarik menyaksikan sinetron tersebut karena ada Maher Zain yang ikut syuting di dalamnya (sewaktu dia berkunjung ke Indonesia). Sebagai TKI Hong Kong, saya memang mengikuti perkembangan konflik ustad dengan salah satu event organizer (EO) di Hong Kong yang mengundang ustad untuk berceramah. Namun, saya tak ikut ambil pusing. Saya bukan bagian dari EO tersebut, dan (tadinya) saya pikir, perselisihan ustad dengan EO tersebut dapat menemui titik temu (damai). Tetapi, semakin lama, ustad semakin membuat pernyataan yang tidak-tidak, bahkan cenderung memfitnah. Di infotainment, ustad menyebut angka 150 juta rupiah yang bakalan dikeruk oleh EO di Hong Kong dari penjualan tiket masuk yang dijual kepada para jamaah. Ijinkan saya bertanya, dari mana ustaz dapatkan angka fantastis tersebut? Hampir tujuh tahun saya di Hong Kong dan selama 4 tahun terakhir ini saya berkecimpung dalam organisasi yang kadang menjadi EO suatau acara dengan mengundang bintang tamu artis dari Indonesia. Sedikit banyak, saya tahu seluk-beluk penyelenggaraan acara di Hong Kong. Untuk gedung di Sheung Wan yang rencananya akan dipakai untuk acara yang sedianya akan ustad hadiri tersebut, setidaknya sudah 3 kali saya memasukinya. Gedung tersebut merupakan ruangan berbentuk L yang kapasitasnya (menurut pengamatan orang awam seperti saya), hanya muat untuk 500 orang (itu juga kalau dijejal-jejal). Jika tiket masuk dijual seharga 50 (Hong Kong dollar), dan pengajian diadakan dua sesi, maka hasil dari penjualan tiket adalah : 50 x 1000 orang = 50.000 (Hong Kong dollar). Kurs saat ini : HK$ 1 = Rp. 1300 (kurang lebih, karena kurs naik turun). Jadi, jika ustazmenyebut angka 150 juta rupiah, maka saya katakan hal tersebut adalah AJAIB (kalau tak mau dikatakan OMONG KOSONG). Lagipula, angka HK$50. 000 itu dengan asumsi bahwa tiket terjual habis (sold out)*. Pada kenyataanya, tidak semua tiket bisa terjual habis. Dan uang sejumlah itu bisa dikatakan sangat pas-pasan untuk membiayai sebuah acara di Hong Kong. Ini berdasarkan pengalaman saya selama bergelut dalam organisasi Forum Lingkar Pena Hong Kong. Perlu ustaz ketahui, pengajian di Hong Kong dengan menjual tiket (entah itu HK$20, 50, atau 100) itu sudah lazim di kalangan tenaga kerja Indonesia di Hong Kong ini. Di Hong Kong ini, memakai mesjid atau gedung TIDAK BISA GRATIS. Minimal perlu HK$ 4.000 untuk sewa satu gedung (ini harga sewa gedung di pelosok, kalau di pusat kota minimal bisa dua kali lipatnya). Belum lagi sewa sound systemnya (tidak mungkin ‘kan ustad teriak-teriak atau lari sana-sini agar suara ustad dapat didengar oleh jamaah yang hadir). Harga sewa sound system bisa berkisar HK$ 5.000 ke atas. Belum lagi ditambah biaya pembelian tiket pesawat untuk ustad dan manajer ustad, biaya hotel, konsumsi,transportasi, dll. Jika pun acara di laksanakan di tempat terbuka, seperti lapangan Victoria Park, itu juga harus ada ijin dari pengelolanya. Setidaknya, penyelenggara acara harus membayar uang asuransi pada pengelola taman jika ingin menggunakan area tersebut. Hal ini saya ketahui saat mencari info tentang penggunaan lapangan rumput dan tenda putih atas Victoria Park. Dan lebih fantastis lagi, sound system kalau untuk outdoor seperti di lapangan Victoria Park, harga sewanya bisa mencapai belasan juta rupiah. Jadi, jika ustad mengatakan bahwa dakwah ustad dijadikan lahan bisnis oleh EO di Hong Kong, saya sangat meragukan hal ini. Karena, yang saya tahu, jika pun acara pengajian itu memperoleh keuntungan dari penjulan tiket serta dana dari kotak amal (yang diedarkan saat pengajian berlangsung), maka dana tersebut tidak akan masuk ke kantong panitia penyelenggara, melainkan disumbangkan ke Indonesia, entah itu untuk pembangunan mesjid, pesantren, dll. Mengenai hal ini, mungkin ustaz bisa bertanya pada EO yang mengundang ustaz, berapa pondok pesantren yang sudah mereka biayai dari uang sisa yang didapat dari acara pengajian yang mereka adakan. Ustad akan lebih tercengang lagi, jika melihat fakta bahwa begitu banyak mujahidah di Hong Kong ini yang rela berpanas-hujan menjual majalah, meminjamkan buku melalui perpustakaan lesehan, menjual buku, dll demi mendapat keuntungan 1 atau 2 dolar yang mereka kumpulkan untuk kemudian disumbangkan ke Indonesia. Bayangkan, mereka rela berlelah-lelah di hari yang seharusnya menjadi hari libur mereka. Saya sendiri pun pernah mengalaminya, menggeret-geret koper besar berisi buku-buku untuk dipinjamkan. Uang penyewaan buku hanya numpang lewat di tangan saya,untuk kemudian disumbangkan ke Indonesia. Jika ustad mengatakan bahwa seluruh biaya yang saya sebutkan itu (tiket pesawat, hotel, dll) sudah ditanggung oleh sponsor, maka silakan disebutkan siapa saja sponsor acara tersebut, berapa banyak uang yang mereka berikan sehingga bisa mengcover seluruh biaya tersebut? Setahu saya, untuk satu event semisal pengajian, 3 atau 4 sponsor saja itu belum tentu ada, karena kini semakin banyak organisasi TKI di Hong Kong, banyak acara yang bisa mereka pilih untuk didukung. Satu sponsor saja, biasanya member support materi yang tidak begitu banyak, sekitar HK$500 – HK$ 2.000, sangat jauh untuk bisa menutup biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Saya berbicara berdasarkan fakta. Menurut pengalaman saya dalam mencari dana dari sponsor, kadang dana dari sponsor tidak diberikan dalam bentuk tunai, tapi berupa barang yang harus dijual, jadi tidak berbentuk cash money. Well, dua pertanyaan itu (dari mana angka 150 juta itu ustad dapat dan sponsor mana yang mau mendanai penuh acara yang akan ustad hadiri), akan membuktikan kebenaran dari ucapan ustad. Mari bicara fakta, atau diam jika hanya menimbulkan fitnah, menyakiti kami (TKI Hong Kong) yang ustad sebut sebagai “saudara”. Sekali lagi, saya sangat maklum jika benar ustad memasang tariff dan meminta fasilitas ini-itu pada panitia. Saya juga tidak menyalahkan jika ustad (mungkin) berbohong di media untuk menjaga reputasi ustad. Itu manusiawi. Silakan saja, dosa ditanggung ustad sendiri. Namun, jika konfliknya melebar sampai ustad koar-koar di Twitter dengan menyatakan kecurigaan bahwa TKI Hong Kong adalah jaringan dari komunis, itu sudah keterlaluan. Curiga boleh saja, tapi tak harus berkicau di sosmed tanpa fakta, tanpa tabayyun, karena itu semua akan menjadi fitnah yang lebih kejam dari pembunuhan. Untuk media-media di Indonesia Di Indonesia, mungkin nama ustad Solmed sangat layak jual. Sehingga otomatis, berita yang menyangkut dirinya akan menarik bagi masyarakat. Namun, setahu saya setiap berita yang diturunkan haruslah berimbang, tidak boleh hanya dari satu sisi saja. Meskipun narasumber berita jauh, wartawan harus tetap mengusahakan untuk mewawancarainya meski hanya melalui saluran telepon. Jika si narasumber tidak dapat dihubungi, maka hal tersebut juga harus disampaikan kepada masyarakat, bahwa si wartawan sudah berusaha menghubungi, namun hingga saat berita diturunkan, narasumber belum memberikan jawaban. Silakan menghubungi dan mewawancarai langsung EO yang mengundang ustad Solmed ke Hong Kong, agar berita yang disampaikan pada masyarakat tidak berat sebelah, dan tidak lebay (saya pernah melihat tayangan infotainment yang menampilan media yang memuat berita dengan judul “Astaga, tarif ustad Solmed 150 juta”. Menurut saya judul tersebut sangatlah lebay karena angka 150 juta tersebut bukan tarif yang dipatok sang ustad, melainkan angka perkiraan sang ustad dari penghitungan penjulan tiket yang dijual oleh panitia). Memang, judul bombastis bisa menaikkan berita, tapi akan merugikan media sendiri jika judul tak sesuai dengan isi. Akibatnya, bukan tidak mungkin media yang seperti itu akan kehilangan kepercayaan dari masayarakat yang berimbas pada kematian media itu sendiri. TKI di Hong Kong mudah dijumpai di jejaring social Facebook. Itulah mengapa, ketika ustad Solmed koar-koar di Twitter, yang ikut me-retweet dari kalangan TKI Hong Kong hanya mempunyai beberapa follower, karena memang TKI Hong Kong hanya sedikit saja yang ber-twitter ria. Kami lebih nyaman di Facebook karena bisa membaca info-info menarik dari catatan fans fage, sharing foto, dll, sedangkan twitter tidak memungkinkan hal itu, karena membatasi penulisan hanya 140 karakter saja. Untuk teman-teman TKI/BMI Hong Kong, kita adalah satu tubuh, ketika ada pihak yang menyakiti bagian dari diri kita, tentu kita akan ikut terluka. Demikian pula halnya dengan diri saya. Awalnya saya tak ingin angkat bicara, malas koar-koar di sosmed. Tetapi, saya melihat beberapa aktivis BMI HK yang biasanya vocal membela BMI, diam melihat hal ini, sama sekali tak berkomentar. Dan yang bukan aktivis, ada saja yang nyinyir dengan mengatakan bahwa pengajian harus gratis lah, salah panitia ngundangnya artis lah, dll. Untuk yang belum pernah berkecimpung di organisasi BMI, tentu pernyataan “gratis” tadi wajar saja, karena ketidaktahuan mereka bahwa tidak ada yang gratis di Hong Kong ini. Lagipula, tiket dijual kepada mereka yang bersedia membayar, tak ada paksaan. Pun dengan kotak amal, tidak ada paksaan untuk mengisinya. Saya ungkapkan di sini, event pengajian yang diadakan berbagai organisasi BMI di Hong Kong, tidaklah bertujuan untuk mengeruk untung ataupun dijadikan lahan bisnis seperti yang dikatakan ustaz Solmed. Saudara-saudara kita berjuang menegakkan agama islam di negeri non muslim ini. Jika pun ada yang membisniskan pengajian, itu adalah oknum, jangan pernah melakukan generalisir dengan menyebutkan BMI/TKI Hong Kong, karena akan sangat fatal akibatnya, menjadi fitnah yang menyakiti semua. Kita bisa saja memaafkan ustad Solmed atas pernyataannya di twitter yang mencurigai TKI Hong Kong sebagai komunis, kita juga bisa memboikot ustad Solmed dengan menganjurkan keluarga kita agar meninggalkan segala tontonan yang menampilkan ustad Solmed. Kita adalah kekuatan yang besar jika bersatu. Kita dikatakan komunis, komunis itu tak bertuhan, rela kita dikatakan demikian? Untuk teman-teman yang berkecimpung di organisasi, terutama dalam bidang keagamaan, mari jadikan kasus ini sebagai pelajaran. Selama ini, mungkin teman-teman tidak pernah membuat perjanjian (kontrak) tertulis dengan tamu (ustaz/artis) yang akan diundang. Belajar dari hal ini, tawarkanlan surat perjanjian pada tamu yang akan diundang. Jika hal itu dianggap merepotkan, maka gunakan fasilitas rekam suara di HP. Kita bisa merekam pembicaraan di HP dengan sang tamu yang akan diundang. Atau, simpanlah bukti sms/whatsapp untuk setiap deal yang teman-teman lakukan dengan calon tamu. Jadi, jika di kemudian hari terjadi konflik seperti ustad Solmed di atas, teman-teman punya bukti kuat. Demikian yang ingin saya ungkapkan. Mohon maaf jika ada pembaca yang kurang berkenan dengan tulisan saya ini. Silakan diluruskan jika da kekeliruan dalam tulisan saya ini. Saya Rihanu Alifa, saya TKI Hong Kong, tidak kenal ustad Solmed, juga tidak kenal dengan organisasi TKI Hong Kong yang berseteru dengannya. Saya tidak memihak siapapun. Saya menuliskan hal ini karena bagaimanapun juga, saya adalah bagian dari TKI Hong Kong yang akan terluka jika nama TKI Hong Kong dinodai. Yang benar hanya dari Allah. Semoga tulisan saya ini bermanfaat dan ada hikmah yang dapat dipetik di dalamnya, tidak menjadi ghibah, apalagi fitnah. Shatin, 17 Agustus 2013 Salam santun, Rihanu Alifa

Sabtu, 17 Agustus 2013

SI MISKIN RENCANA

Seperti itulah orang-orang memanggil detak jantungku. Seperti manusia yang berteriak diantara panas hari ini, yang tak diberi kesempatan untuk berteduh sama sekali. Atau setidaknya, mendapat kemenangan yang kekal. Tak ada angin sama sekali di dalam kamarku. Tak ada sedikitpun yang meniup daun telingaku. Warna-warna yang kusam seolah berebut tempat dalam otak. Dan bukan gelak tawa, tapi kekecewaan yang berlebihan terpendam dalam nadi. Berdenyut dan tetap melawan. Biarlah berebut, biarkan merenggut rahasia besar dalam lubuk hati yang mati, yang tersendiri. Memang kata-kataku tak masuk akal dan sembarangan, tapi inilah sebuah keadaan yang terhimpit diantara dua buah pendapat. Raja yang berkulit hitam atau ratu yang bermata biru pun takkan mampu hadir dihadapanku. Aku begitu sulit untuk ditemukan. Para pengemis berlomba mencari nafkah, tapi aku adalah si miskin yang rajin menghambur-hamburkan uang meskipun tak terbeli nasi esok pagi. Seribu perak di sakuku sudah cukup membuatku tertawa. Ah Sudahlah, inilah kegemaranku. Boros !!!

MANUSIA TANPA SENYUMAN

Jika semua orang sedang asyik berbincang, maka aku lebih pilih untuk menyendiri. Hahaha,,,, biarkan saja mereka menganggapku terlalu asing di hadapan orang lain. Manis yang ku rasa takkan bisa membangunkan aku yang sedang terjatuh. Aku lebih pantas berteman dengan para pemalas atau aku lebih pantas untuk pergi sendiri. Biarkan menyala, terang benderang cahaya diatas kepalaku, karena aku tau, akan tiba saatnya sinar itu redup dengan sendirinya. Meskipun cara bicaramu mendayu, tapi hal itu takkan bisa meyakinkanku untuk menemani dirimu. Sayap-sayapku tak mengizinkan aku terbang. Aku lumpuh. Biarlah aku berlutut dengan air mata yang terjatuh pelan. Disini teramat berisik, aku ingin sepi, sepi sesepi-sepinya. Apakah aku normal ? Apakah aku santun ? Jangan percaya pada semua ucapanku, aku hanya pembual. Musuh utamaku dipimpin oleh hawa nafsu ku sendiri, hawa nafsu yang besar yang tak akan dapat terlihat oleh kasat mata. Perlu kerja keras untuk membuatku tersenyum. Aku adalah manusia yang diciptakan tanpa senyuman. Aneh ! seperti itulah diriku adanya.

WITH BLUE

LEBARAN

LUIZ EDITIONS