Waktu menunjukkan pukul 01.23 dini hari, tapi mataku belum terasa kantuk setelah aku menyaksikan laga big match antara Chelsea Vs Liverpool. Tepat tanggal 07 Februari 2011, dalam benakku terpikir sebuah fakta yang belum terungkap. Bahwa, kapan aku akan jujur pada Dia dan Dia yang rasuki pikiran. 2 wanita yang saat ini aku pacari.
Wanita pertama telah aku pacari telah lebih dari 3 tahun dan yang kedua telah aku pacari sejak 17 November tahun lalu. Aku selalu membohongi dan mengkhianati cinta mereka.
Aku mendua......
Aku ingin jujur, tapi aku takut mereka membenci dan pergi meninggalkan diriku. Atau bahkan menyumpahi ku. Tapi jika terlalu lama rahasia ini aku simpan, mereka pasti akan tahu dengan sendirinya. Dan aku tahu ini adalah resiko mendua.
Keduanya selalu mendesak ku untuk segera aku nikahi. Aku bingung harus memilih yang mana, karena keduanya begitu spesial untukku. Meski pun terkadang menyebalkan tapi mereka selalu aku rindu dan aku cintai setulus hati.
Aku ingin menikahi salah satu dari mereka atau bahkan aku ingin menikahi keduanya agar adil dan tidak ada yang tersakiti. Tapi ada kendala yang saat ini aku alami. Aku seorang pengangguran desa.
Aku telah mencoba untuk merubah keadaan ku, tapi selalu saja ada kendala yang menghalangi niat ku untuk segera bekerja. Salah satunya adalah aku tak begitu banyak memiliki uang. Karena untuk dapat masuk ke salah satu industri di Tangerang pasti harus melalui calo kerja dan membayar minimal Rp. 500.000 atau lebih besar dari itu. Itu pun bekerja sebagai karyawan kontrak bukan karyawan tetap.
Susahnya mencari uang halal.......
Pacar ku yang pertama adalah seorang karyawati pada salah satu industri pengolahan kopi di wilayah Jatake, Tangerang. Dia bekerja hampir satu tahun. Dia pun membayar uang pada calo dengan nominal uang sebesar Rp. 750.000. Tunai.
Apakah tidak ada cara untuk bisa cepat bekerja selain melalui calo kerja?
Apa benar, begitu susahnya mendapat pekerjaan tetap di Tangerang yang dijuluki Kota Industri?
Dan yang kedua adalah seorang mahasiswi FKIP Ekonomi pada sebuah Universitas di Cikokol, Tangerang. Saat ini Dia akan menghadapi UTS dan berniat untuk mencari kerja setelah UTS. Kami berdua saling menginformasikan bila ada lowongan kerja tanpa melalui calo. Dia begitu perhatian, meski pun cerewet.
Jika aku telah bekerja dan memiliki banyak uang, aku ingin menikahi mereka. Tapi aku bingung harus memilih yang mana! Si Bungsu atau Si Sulung? Masa depan ku ada pada kendali ku dan pada keputusan ku. Umurku (mungkin) sudah pantas untuk berkeluarga dan mempunyai keturunan dari mereka.
Aku berinisiatif jika seandainya ada diantara mereka yang perselingkuhan ini dan tetap mempertahankan ku maka Dialah yang akan aku pilih. Tapi jika aku tidak dapat memiliki salah satunya maka dengan ikhlas hati aku akan menerimanya. Karena tidak ada yang bisa aku lakukan selain menerima perlakuan mereka.
Cita-cita yang belum tercapai dan kisah cinta yang rumit seolah menjadi api yang membakar otak ku.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar