Rabu, 23 Februari 2011:
Aku mulai menemuinya. Aku melihat wajahnya yang manis. Dia tak begitu cantik tapi aku tak pernah jenuh memandangnya. Dan aku belum tahu siapa namanya!
Kamis, 24 Februari 2011:
Aku mengetahui namanya dari rekan kerjaku. Aku ingin menyapanya tapi aku malu.
Jum'at, 25 Februari 2011:
Dengan percaya diri aku menyapanya!
Sabtu, 26 Februari 2011:
Aku merayunya dan meminta nomor HP yg bisa aku hubungi tapi dia tak memberikannya dengan alasan tak memiliki HP.
Minggu, 27 Februari 2011:
Aku berkunjung ke rumahnya bersama teman ku. Aku diam saat itu. Tak banyak kata yang aku ucap. Aku hanya mendengarkaan perbincangan antara dia dengan temanku.
Senin, 28 Februari 2011:
Aku tak melihat muka manisnya, di tak masuk kerja. Padahal aku ingin sekali melihatnya.
Selasa, 01 Maret 2011:
Pagi, aku mengirimkan SMS padanya: "Ada yang ga masuk kerja semalam! Kenapa yaah...?". Beberapa menit kemudian dia membalas:"ketiduran". Lalu aku mengirim SMS lagi padanya:"Oh, puas tidurnya?" tapi selang beberapa menit dia tak membalas lagi.
Malam, aku mengajaknya bercanda dengan sedikit humor dengan diselingi pertanyaan mengapa dia tak menjawab teleponku. Dia melemparkan senyum padaku terlebih dahulu dan menanyakan keadaan suara ku yang beberapa hari lalu serak karena masuk angin.
Rabu, 02 Maret 2011:
Dia menyapaku,dan aku pun memberinya senyum meski pun saat itu aku tengah sibuk dengan pekerjaanku. Tapi pada saat itu aku tidak sempat berbincang dengannya. Padahal aku benar-benar ingin menggodanya saat itu.
Kamis, 03 Maret 2011:
Kurang lebih 7 menit aku berbincang dengannya. Kami membicarakan seputar SMS ku yang tak pernah dibalas olehnya. Dia berjanji, suatu hari dia membalas sms ku.
Jum'at, 04 Maret 2011:
Dia mengulur-ulur pertanyaan ku! Seharusnya dia menjawab dengan cepat dan tepat setiap yang aku tanyakan tanpa harus menunggu lama. Entah apa yang ada dalam pikirannya?!!
Sabtu, 05 Maret 2011:
Aku menelponnya setelah shalat Magrib. Aku menanyakan seputar pekerjaan dan sedikit lebih condong tentang kehidupan asmaranya. Ternyata dia telah memiliki pasangan.
*Aku lebih baik mundur, daripada menghancurkan hubungan seseorang. Meski pun aku menyukainya, tapi tak apalah, semua aku lakukan untuk kebahagiaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar