Sabtu, 17 Maret 2012
BULAN, TERSANGKA TENGGELAMNYA KAPAL TITANIC
Selama 100 tahun, kesalahan atas tragedi tenggelamnya kapal mewah Ttanic diletakkan 'di pundak' bongkahan es. Tapi, baru-baru ini peneliti menemukan pelaku baru, bulan.
Meski kapal memang tenggelam karena menabrak bongkahan es raksasa, tapi peneliti menemukan bahwa tiga bulan sebelum kejadian, bulan sedang dalam posisi yang aneh.
Sebuah kombinasi astronomi yang sangat jarang terjadi pada 4 Januari 1912, termasuk posisi bulan yang paling dekat dengan bumi dalam 1400 tahun. Hal ini mengakibatkan air laut pasang sangat tinggi.
Kondisi yang sangat aneh ini menyebabkan bongkahan-bongkahan es tenggelam ke dalam laut. Selain itu, bongkahan es pun mengapung dan melayang dari tempat mereka biasa beristirahat di lepas pantai Kanada, ke arah selatan.
Menurut peneliti, seperti dikutip dari laman Telegraph, waktu perjalanan bongkahan es ini ke tempat lokasi kejadian tenggelamnya Titanic pada 14 April 1912 dan menewaskan 1500 penumpang dan awak kapal, tepat tiga bulan. Penelitian para ilmuwan ini dimuat di majalah Sky & Telescope.
Profesor Donald Olson dari Texas State University yang memimpin penelitian mengatakan, "Kapal datang dengan kecepatan tinggi ke daerah bongkahan-bongkahan es ini, dan kapal pun tenggelam. Tapi, kondisi bulan ini dapat menjelaskan bagaimana jumlah bongkahan es yang banyak bisa ada di jalur Titanic. Ini tidak biasa."
Pasang surut yang luar biasa tinggi ini dikenal dengan gelombang musim semi. Kondisi ini disebabkan posisi bulan dan matahari yang berada di satu garis sehingKga gravitasi masing-masing makin meningkat.
Tapi, Olson menegaskan pihaknya tidak tahu di mana letak persis bongkahan es pada Januari 1912, sebelum akhirnya menabrak Titanic pada April 1912. "Tak ada yang tahu. Tapi, ini adalah skenario yang masuk akal secara ilmiah," katanya.
Penyebab tenggelamnya Titanic
Tenggelamnya kapal penumpang terbesar pertama di dunia Titanic menyimpan banyak misteri dan versi, terutama tentang bagaimana mungkin kapal yang didaulat tidak bisa tenggelam itu akhirnya terpuruk di dasar laut.
Seorang wanita di Inggris mengungkapkan sebuah kisah di balik tenggelamnya kapal Titanic yang akan meruntuhkan semua versi yang ada.
Louise Patten, seorang pengusaha wanita sukses yang juga merupakan direktur perusahaan FTSE 100, mengatakan bahwa neneknya telah mengungkapkan sebuah rahasia ketika Patten berusia 16 tahun. Patten dilarang untuk membocorkannya karena akan menyebabkan dua hal.
Yang pertama, rahasia ini akan menghancurkan nama baik almarhum kakeknya, Charles Lightoller, seorang penerima penghargaan pada Perang Dunia I yang juga merupakan pahlawan karena ambil bagian dalam operasi evakuasi Dunkirk pada 1940. Kedua, rahasia ini akan mengubah sejarah serta membalikkan versi resmi dari tenggelamnya Titanic pada April 1912 yang menewaskan 1517 orang.
pA
Akhirnya, pada usianya yang ke-56 tahun, dia membeberkan rahasia tersebut karena dinilainya merupakan waktu yang tepat. Lagipula, menurutnya, semua yang terlibat dalam peristiwa Titanic telah meninggal. Patten tidak ingin rahasia ini ikut hilang ketika dia meninggal nanti. Rahasianya ini juga dibaginya dalam novel terbarunya yang berjudul “Good as Gold”.
"Kakekku adalah seorang petugas nomor dua di Titanic. Dia sedang berada di kabin ketika kapal itu menabrak gunung es. Dia menolak untuk ikut dalam sekoci penyelamat, karena keberuntunganlah dia akhirnya dapat hidup," ujar Patten memulai ceritanya saat diwawancara oleh The Telegraph, Kamis 23 September 2010.
Patten mengatakan bahwa kakeknya meloncat ke air yang dingin saat Titanic tenggelam di perairan Grand Banks dekat pulau Newfoundland di Kanada. Kakeknya ikut terhisap air saat kapal tersebut terhisap ke dasar laut, kemudian terjadi ledakan pada kapal yang mendorong kakeknya ke permukaan. Beruntung, kapal penyelamat sedang berada di lokasi tersebut dan dia berhasil diselamatkan.
Ketika ditanya oleh Dewan Perdagangan Inggris dan Senat AS apakah dia melakukan percakapan setelah tabrakan dengan Kapten atau petugas pertama, William Murdoch, yang saat itu sedang bertugas, kakeknya menjawab tidak. Patten mengatakan bahwa kakeknya berbohong.
"Setelah tabrakan terjadi, kakekku turun ke bawah dengan Kapten dan Murdoch ke kabin Murdoch untuk mengambil senapan jikalau terjadi kerusuhan ketika menurunkan sekoci. Kakek menceritakan bahwa bukannya mengendalikan Titanic memutari gunung es ke sebelah kiri, pengendali kapal, Robert Hitchins, panik dan memutarnya ke arah yang berlawanan," ujar Patten.
Mungkin ini terdengar sebagai kesalahan yang tidak patut bagi pengemudi kapal sekelas Titanic, namun Patten menjelaskan semuanya. Dia mengatakan bahwa kapal uap Titanic masih menggunakan kemudi seperti kapal layar, yang disebut sebagai Tiller Orders. Pada kemudi seperti ini, jika ingin berbelok ke kanan, maka yang ditekan adalah yang ke arah kiri, begitu juga sebaliknya. Sedangkan kapal uap umumnya menggunakan Rudder Orders, yaitu kemudi yang berbelok persis seperti yang diinginkan.
"Murdoch memberikan perintah Tiller Orders kepada Hitchins. Dalam keadaan panik, Hitchins memutarnya menggunakan Rudder Order persis seperti pada latihan. Mereka hanya punya empat menit untuk mengubahnya, ketika Murdoch mendapati kesalahan Hitchins dan mencoba memperbaikinya, semuanya sudah terlambat," jelas Patten.
Kemudian Patten menceritakan lagi rahasia yang lebih mencengangkan. Patten mengatakan bahwa Hitchin lah yang membuat kesalahan, namun yang membuat keputusan menefnggelamkan kapal titanic yang menewaskan ribuan orang adalah pemilik Titanic sendiri, Bruce Ismay, pemimpin White Star Line.
"Titanic menabrak gunung es pada titik vitalnya, namun menurut perkiraan kakekku, Titanic dapat mengapung dalam waktu yang lama. Tapi Ismay keluar dan tidak ingin investasi besarnya berada diam di tengah laut Atlantic dan tenggelam perlahan, atau diderek ke pelabuhan terdekat. Itu bukanlah publisitas yang bagus! Dia menyerukan Kapten untuk berjalan dengan pelan. Titanic dibuat tidak untuk tenggelam," kisah Patten.
Patten mengatakan bahwa Titanic bisa saja selamat dan tidak akan ada orang yang tewas jika kapal itu diam saja dan menunggu bantuan datang. Namun dengan berjalan perlahan, tekanan air laut memasuki lambung yang robek dan memenuhi setiap lantai satu persatu, itulah yang menyebabkannya tenggelam.
Ditanya mengapa kakeknya berbohong selama ini, Patten mengatakan bahwa kakeknya terpaksa berbohong untuk melindungi orang banyak.
"Ketika dia berada di sekoci, Bruce Ismay mengatakan kepada kakekku bahwa jika membocorkan hal ini, maka White Star Line akan dinyatakan lalai dan tidak layak menerima asuransi. Ismay mengatakan bahwa perusahaannya akan bangkrut dan semua orang akan kehilangan pekerjaannya. Ini adalah kode kehormatan diantara orang-orang seperti kakek saya pada waktu itu.x Jadi dia berbohong untuk melindungi pekerjaan orang lain," jelasnya.
Neneknya, jelas Patten, juga menutupinya selama ini untuk melindungi kakeknya. Neneknya takut citra kakeknya sebagai seorang pahlawan hancur karena disebut pembohong. Sementara Ibu Patten, yang juga tahu rahasia ini, mengaku tidak nyaman jika Patten mengetahui hal ini.
Kesaksian Korban Selamat Kapal Titanic
Dokumen asli yang memuat kesaksian Laura Francatelli, korban selamat tenggelamnya Kapal Titanic, dilelang senilai £15 ribu atau Rp211 juta lebih. Dokumen itu tak hanya berisi soal bagaimana ia selamat, tapi juga gambaran pilu saat jeritan ribuan penumpang hilang seiring tenggelamnya kapal ke dasar laut.
Seperti dikutip dari laman Telegraph, Francatelli merupakan sekretaris perancang busana Sir Cosmo Duff-Gordon dan istrinya Lady Lucy Christiana. Mereka adalah penumpang kelas utama.
Francatelli, yang berusia 31 pada saat itu, mengisahkan bagaimana ia panik membangunkan majikannya saat air mulai merembes ke kabin, tak lama setelah kapal menghantam gunung es malam pada 14 April 1912.
"Seorang pria lalu datang dan memberi pelampung. Pria itu berusaha menenangkannya bahwa tak terjadi hal yang perlu dikhawatirkan," tulis Francatelli. "Tapi ketika saya sampai di dek atas, aku melihat laut semakin dekat dan tersadar bahwa kapal tenggelam."
Francatelli dan Lady Lucy sempat menolak naik sekoci karena Sir Cosmo tak diperkenankan turut. Hanya wanita dan anak-anak yang boleh naik ke sekoci. Tapi, akhirnya mereka mendapat sekoci yang hanya memuat lima penumpang dan tujuh awak kapal.
"Kami sudah jauh saat kapal itu benar-benar masuk ke dalam laut. Suara begitu mencekam, gemuruh air terhantam badan kapal bercampur jeritan penumpang yang tak mendapat sekoci. Kami semua diam. Hanya nama Tuhan yang terus disebut."
Dua jam setelah kapal tenggelam, mereka akhirnya diselamatkan kapal Carpathia. Sir Cosmo merasa sangat berutang nyawa kepada tujuh awak kapal yang ada di sekoci. "Satu atau dua hari setelah kami selamat, Sir Cosmo menyuruh saya memberi cek £5 (kini sekitar £300 atau Rp4,2 juta) kepada tujuh pria itu."
Andrew Aldridge, dari balai lelang Henry Aldridge dan Son of Devizes, Wilt, yang melepas dokumen berharga itu mengatakan, "Begitu banyak buku dan artikel telah ditulis tentang Titanic tapi ini adalah catatan langsung saksi mata yang ditulis sesaat setelah bencana."
Lelang berlangsung pada 16 Oktober mendatang. Selama ini dokumen itu berada di tangan keluarga Francatelli dan hanya dimiliki dua kolektor pribadi. Francatelli meninggal pada tahun 1967.
Kesaksian yang termuat dalam dokumen itu memunculkan sejumlah kontroversi. Di antaranya, soal jumlah awak kapal yang lebih banyak dibandingkan penumpang di dalam sekoci itu. Apalagi, sekoci itu memiliki kapasitas 40-50 orang.
Juga kontroversi seputar uang terima kasih yang diberikan Sir Cosmo kepada tujuh awak kapal. "Ini bisa diartikan Sir Cosmo memang seorang baik hati, tapi bisa juga dianggap sebagai bayaran supaya dia mendapat tempat spesial di sekoci."
BakteriMemakan Bangkai Kapal Titanic
Pada 15 April 1912, Kapal RMS Titanic tenggelam. Sebuah kecelakaan kapal paling tenar sepanjang masa. Kisah kapal yang bangkainya yang kini terbaring di dasar Laut Atlantik terus mempesona dan menginspirasi banyak orang.
Termasuk romantisme Jack dan Rose dalam film Hollywood berjudul 'Titanic.
Namun, siapa sangka eksistensi bangkai Titanic sedang terancam, gara-gara bakteri.
Para peneliti di Dalhousie University, Halifax, Nova Scotia, Canada telah meneliti bakteri yang menggerogoti Titanic. Itu adalah bakteri pemakan karat.
Menggunakan teknologi DNA, ilmuwan Dahousie, Henrietta Mann dan Bhavleen Kaur, serta peneliti dari University of Sevilla, Spanyol mampu mengidentifikasi spesies bakteri baru yang dikumpulkan dari rusticles -- formasi karat yang mirip stalaktit dari bangkai Kapal Titanic.
Bakteri pemakan besi teroksidasi itu bahkan telah diberi nama, Halomonas titanicae.
Penemuan bakteri ini punya arti penting dalam upaya mengawetkan bangkai kapal ini.
"Pada 1995, saya memprediksi Titanic bakal bertahan 30 tahun lagi," kata Henrietta Mann, seperti dimuat situs LiveScience.
"Tapi, ini jauh lebih buruk. Umurnya mungkin lebih pendek, 15 atau 20 tahun."
Bangkai Titanic saat ini ditutupi rusticle yang dibentuk setidaknya oleh 27 bakteri, termasuk Halomonas titanicae.
Rusticles memiliki pori-pori yang memungkinkan air melewatinya. Melalui proses yang agak rumit, ia akhirnya akan hancur menjadi bubuk. "Ini adalah proses alam, daur ulang besi kembali ke alam," kata Mann.
Pasca tenggelam, selama beberapa dekade Titanic menyimpan misteri. Tak ada yang tahu di mana tepatnya lokasi kapal mahsyur itu tenggelam.
Bangkai Titanic akhirnya ditemukan oleh ekspedisi gabungan Perancis-Amerika Serikat pada tahun 1985. Bangkai Titanic dijumpai berada sedikitnya 3,8 kilometer di bawah permukaan laut di 530 kilometer tenggara Newfoundland, Canada.
Dalam 25 tahun sejak penemuannya, bangkai Titanic dengan cepat memburuk.
Meski nantinya gagal menyelamatkan Titanic, penemuan bakteri ini punya arti yang sangat penting. Salah# satunya, mempercepat pelapukan kapal tua dan rig minyak lawas.
Di sisi lain, penemuan bakteri ini juga akan membantu para ilmuwan mengembangkan cat atau lapisan pelindung untuk menjaga kapal dari bakteri pemakan karat itu.
Temuan peneliti akan dipublikasikan 8 Desember 2010 dalam International Journal of Systematic and Evolutionary Microbiology.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar