Terdiam dan menahan sepoy angin yang mulai berubah
Suara yang tersimpan mulai terhapus oleh kacau balau yang mulai berkuasa
Cinta yang ditinggal mati seakan-akan setia menjadi mimpi buruk di sunyi malam
Atau menjadi nada sumbang di tengah ramai kota
Seperti hati yang terjatuh dari menara tertinggi di dunia
Remuk, hancur dan tak terbentuk lagi
Menahan laju ombak di bibir pantai seakan menjadi kebiasaan ku untuk tenangkan hati
Caramu tentramkan hati ku berbeda dengan semua harapan ku
Engkau terbitkan amarah di ruang hati ku
Mengunci rasa sabar ku dan mematikan sadarku
Cahaya cintamu tak lagi sinari redupku
Kau kembali ke masa lalumu, menyakitiku....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar