Ini adalah sesuatu yang tak dapat aku fahami. Di tempat engkau berpaling, aku berbaring menatap langit yang mulai sendu. Suara ku tak lagi berirama dan jauh dari rasa dan cerita. Gelak tawa dan senyum simpul itu pun telah lenyap dari raut muka Ibu yang cantik. Ibu seolah melupakan nama ku dalam otaknya. Jalan pikirannya yang berbeda denganku. Ayah yang telah jauh dariku sejak 24 tahun yang lalu. Kini, Ibu yang menjauhiku. Aku bukan manja, tapi aku hanya ingin tetap disayang meski pun beliau teramat enggan untuk menemuiku.
Sampai kapan aku mampu bertahan? Aku memiliki orang tua, tapi aku seperti yatim-piatu. Aku selalu menyembunyikan tangis ku diantara canda gurau teman-teman ku. Aku butuh sahabat, dan tak sekedar sahabat.
Sejak ibu memalingkan perhatiannya, aku selalu berdo'a untuk keselamatan dan kebahagiannya. Semoga kelak, beliau dapat bersama-sama aku lagi. Di rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar