Badai menghancurkan senyap
Matahari bersinar tanpa tirai
Panas hingga ke kulit bumi
Mengubah jalan hidup menjadi panik
Kekal, rasa penasaran yang kekal
Kapan berakhirnya putaran waktu
Seperti bulan Mei yang menghilang pada putaran tahun
Aku bersedih, tak mencumbunya
Mata sang biadab
Kaki sang laknat
Menghamba pada hitamnya bayangan tubuh ku
Bukan cinta, tapi benci yang menggelora
Terbitlah dengan senyum, matahari ku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar